jangan jadi yudas oap, Sadar, Bersatu dan Lawan


foto di google



Opini: Meni Douw.
Saat ini, sudah  jelas bahwa,  sifat dan karakteristik Negara Indonesia terhadap  Rakyat  Papua,  hanya terlihat kekerasan dan  pemusnahan secara sistematis dan terstruktur, memalui kekuatan Keamanan TNI/ porly.Indonesia

Sebab terbentuknya negara Indonesia  sejak 17 Agustus 1945  hingga masa jabatannya Presiden Yokowi dan Yusuf Kalla terjadi kemacetan Ruang untuk mendapatkan  birokrasi pemerintahan disetiap daerah.




karena  jabatannya Bapak Yokowi selama   5 tahun berjalan  tutup Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sehingga mengalami Kemacetan Ruang untuk mendapatkan  berbirokrasikan dalam bidang pemerintahan di tanah Papua  maupun seluruh Indonesia maka, meningkatnya penanguran setiap Daerah sehingga akibatnya, Banyak orang, Muda, Mudi bahkan Orangtua   masuk dalam kategori mabuk-mabukan, Cium Lem Aibon dll.

“Nah, dampak tersebut,  terlihat besar  di kaca mata Pemerintah Papua Namun  mereka lihat dan tahu Tapi, pura- pura tidak tahu sebab, pemerintah Papua dan Rakyat Papua adalah terjajah oleh klonial Indonesia”.

Saat ini, pemerintah pusat pasang  strategis  untuk  Wilaya Papua barat Tidak keluar dari NKRI, selalu bersama kami, supaya Orang Papua yang ada ini, kami   bunuh secara solow  dan Sumber  Daya Alam (SDA) yang ada di Papua,  kami yang olah hingga,  seluruh tanah Papua kami yang kuasai, sebab Orang Papua, mereka tidak tahu diri, hanya mereka tergantung pada Indonesia. Kawan kata klonial.

Sebab  diPapua,  provinsi Papua dan Papua barat, bagian terpenting. dia yang kuasai,  Orang Papua jadi penonton setia di samping dia, sehingga orang Papua menjadi minoritas diatas tananya sendiri. 

Dalam Kehidupan orang Papua  sangat hegemoni karena, bidang pemerintahan dia yang  dikuasai, tanah dirampas, hutan ditebang dan hak untuk minta keadilan dibungkam oleh Negara penjajah Indonesia dan pengusaha Amerika serikat




Maka Orang Papua membangun kesadar diri, satukan barisan dan Lawan sistem klonial Indonesia dan kapitalis Amerika serikat  di atas tanah Papua,  daripada kita punah, ditindas  dan dianiaya oleh kaum klonial dan kapitalis bumi ini. Agar semua penderitaan rakyat Papua berakhir.

Jika orang Papua belum sadar, satu dan tidak lawan sistem klonial,  Peluang besar bagi pejabat- pejabat, keamanan  TNI/porly dan  masyarakat  Jakarta yang hidup dibawah jembatan, jalan Toll peluang Besar bagi mereka berbondong-bondong dihadapan orang Papua, sebenarnya mereka datang untuk cari makan dan minum di Papua, seakan-akan merekalah menjadi orang Papua. Oleh sebab itu, Rakyat Papua yang ditindas oleh klonial, satukan barisan dan kuatkan garis perlawanan sistem klonial sebab, Rakyat Papua tidak Melawan maka,  ujung-ujungnya mengorbankan nyawa orang Asli Papua (OAP).

Indonesia berwatak Teroris.

Negara Indonesia bisa dibilang Teror sebab, saat ini,  Orang Papua menghadapi banyak keluh kesah yang mereka hadapi,  selama orang Papua berada dalam  Negara klonial Indonesia.

Kata “Teroris” artinya menakutkan atau di takuti pada kaum klonial yakni Indonesia.

Teror merupakan orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik dan ingin menguasai daerah terjajah.

Teroris juga bagian dari gerombolan telah mengganas dengan membakar rumah penduduk, dianiaya dan merampas hasil kekayaan alam yang terkandung didalamnya oleh kaum klonial dan  Kapitalis.yakni Negara Indonesia.

“hanya terlihat sifat dan karakter Indonesia kepada orang Papua  kekerasan, pemusnahan, pemerkosaan, penyiksaan, penjarahan, pembunuhan bahkan kata yang tidak manusiawi seperti Monyet, binatang, Anjing  dan aduh domba  yang terungkap terhadap (OAP) Orang Asli Papua. Itu bukan Hal baru, Kawan. Sejak Negara Indonesia Merdeka sampai kini, selalu Aduh Domba terus, kawan kita semakin punah”.

Dimanakah hukum Negara? Katanya Negara Indonesia adalah Negara Hukum? Hanya bersifat  “Teror” terhadap Rakyat Papua.


Secara keseluruhan Rakyat Bangsa Papua belum teri Indonesia dengan baik, karena  sejak Indonesia merdeka hingga saat ini karakter dan sifat masih belum  menjadi Dewasa. Sebab Rakyat Papua tahu bahwa, dua jembatan Besar yang tidak bisa menyeberang antara Papua dengan Indonesia. Yakni ideologi, sejarah orang Papua dengan Ideologi, sejarah Indonesia sangat berbeda.

saat  Aneksasi Wilaya Papua secara paksa digabungkan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  untuk kepentingan Negara Klonial Indonesia dan Kapitalis Amerika serikat.

Maka Negara Klonial Jakarta Gula-Gula manis Yang di Diberikan kepada Rakyat Papua agar jalan satu-satunya untuk Klonial  menguasai tanah Papua. 

Negara lndonesia berusaha keras untuk mengelurarkan beberapa Program untuk meredakan Suara tangisan Orang Asli Papua (OAP) yang selalu menuntut Merdeka.

Namun  Klonial Indonesia mengeluarkan 4 progam Besar  yakni sejak tahun 1969 dimana lakukan pendapat penentuan Rakyat (Pepera) di Papua.
Tapi mereka lakukan tidak sesuai hukum lnternasional sehingga Rakyat Papua yang ikut pun dibahwa tekanan dari keamanan TNI/PORLY lndonesia. Gagal.

Program Undang undang nomor 21Tahun 2001 tentang  Dana Otonomi khusus (OTSUS) pun Gagal Total selama 18 tahun berjalan.  Gagal.
Dan program unit percepatan pembangunan Papua dan Papua barat (UP4B) yang mana keluar, sejak tahun 2011 pun juga mengalami ketidak adilan. Gagal.

Dalam situasi tersebut, Orang Papua tidak pernah ada reaksi sama sekali, sebab dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bahkan pembangunan dalam suatu Daerah saja menjadi minoritas karena semua kebijakan di kontroli dari penjajah.


 “Maka program dari  klonial seperti Pesta Demokrat, Pemilihan Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Orang Papua,  tidak boleh ikut sertakan dalam pemilihan tersebut, sebab di mata  internasional,  Indonesia selalu dapat penghargaan yang besar karena, Negara Indonesia itu banyak Agama, Adat istiadat, suku, bahasa dan Ras Namun, saat Pesta Demokrat   terlaksana dengan Aman dan damai”. 

Oleh sebab itu Negara Indonesia adalah negara yang terhitung di mata internasional karena,  begitu banyak perbedaan tapi, Pesta Demokrat Pemilihan serentak Rakyat Papua hanya mau ikut sertakan dalam sistem klonial sehingga mereka dapat penghargaan terus. 

Rakyat  dan pemerintah Papua  membangun kesadaran diri bahwa saya ini orang Papua yang punya harga diri dan martabat Sebab, Negara Indonesia mengungkapkan kata “Monyet.   Maka kata Monyet itu menjadi  Perlawanan karena,  Monyet  dan Aduh Domba kata-kata itu tetap akan bertumbuh  dalam Negara Indonesia.

Tuhan menciptakan Manusia begitu sempurna tidak ada Bangsa yang terkecuali, semua Bangsa  punya akal Budi dan logika untuk melakukan sesuai kebutuhan Namun Dimata Klonial saat ini, orang Papua adalah monyet, Anjing, bodoh dan tidak tahu apa pa padahal,  bangsa Papua juga sama dengan bangsa lain yang begitu sempurna.  


Tag : TANAH
0 Komentar untuk "jangan jadi yudas oap, Sadar, Bersatu dan Lawan"

Postingan Populer

KNPB KONSULAT MERSAMA MAHASISWA PAPUA GERLAR MEMPERINGATI HARI KEMATIAN ARNOLD AP. DI MANADO.

  usai Mahasiswa saat pemasangan seribuh lilin di Asrama Cenderawasi V Manado   toko bangsa papua seniman Arnold Ap bersama kawan-kawannya. ...

<< SELAMAT MEMBACA >> << SELAMAT MEMBACA >>
Back To Top